-
Fatmawati | Peserta Duta Damai Kaltim 1st Anniversary
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi, zaman sekarang smartphone semakin canggih dan bertambah banyak pula penggunanya. Dahulu media sosial identik dengan anak muda, sekarang media sosial sudah tidak lagi memandang batasan usia seseorang, semua kalangan memakainya mulai dari anak kecil yang baru berusia 5 atau 6 tahun hingga lanjut usia. Tapi sayang, sekarang ini banyak dari kita yang lebih asyik sendiri dengan gedget yang rasanya sangat sulit sekali untuk ditinggalkan.
Media sosial memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti berinterkasi dengan orang lain yang berjarak jauh, berinteraksi dengan teman-teman sewaktu SMP atau SMA. Ataupun jika kita berada jauh dari kampung halaman kita akan dengan mudah terhubung dengan keluarga, tetangga yang jauh terpisah oleh jarak tersebut. Itu semua berkat adanya media sosial saat ini yang memiliki banyak hal yang positif seperti fungsinya sebagai media belajar, berbagi informasi, hiburan, berbelanja online dan lain sebagainya. Meskipun begitu, ternyata banyak dari kita yang menyalah gunakan media sosial untuk tujuan tidak baik atau juga terkadang secara tidak sadar, turut menyebarkan perilaku yang tidak terpuji, seperti membagikan konten hoax atau konten terlarang lainnya.
Selain itu, dalam menyebarkan informasi di media sosial kita harus mencermatinya terlebih dahulu, apakah berita itu terbukti kebenarannya atau hanya berita palsu saja? Dan juga sebelum kita berpendapat di media sosial, seharusnya kita berpikir terlebih dahulu, apakah yang akan kita ungkapkan ini dapat merugikan seseorang? Jadi berhati-hatilah saat melakukan sesuatu dan harus dipikirkan lebih matang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam berkomunikasi kita harus berbicara dengan etika yang baik, tidak menyinggung perasaan, menjelekkan maupun merugikan seseorang di media sosial lewat instastory maupun postingan di whatsapp, facebook dan lain sebagainya karena itu dapat menimbulkan permasalahan atau perselisihan antar sesama. Kita juga harus menjaga perkataan dan tidak boleh seenaknya saja dalam berkata, karena kita harus menghormati dan menghargai penggunaan media sosial lainnya.
Dari pada kita berbicara yang tidak ada manfaatnya lebih baik kita melakukan hal-hal yang bernilai positif. Misalnya membuat grup whatshapp, mengumpulkan anak-anak muda yang memiliki kepedulian antar sesama. Setelah dikumpulkan, bisa dibuat rencana aksi kepedulian untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana seperti kebakaran, banjir dan lain sebagainya dengan cara menggalang dana. Bukan hanya itu, kita juga bisa melakukan hal positif lainnya seperti bertanya informasi tentang pelajaran kita di grup, maupun personal terhadap teman dan guru kita. Jangan sampai ya media sosial yang memiliki banyak hal positif digunakan untuk tujuan negatif karena akan merugikan kita sendiri.
Berbicara tentang media sosial ada beberapa dampak positif dan negatif yang perlu kita perhatikan, antara lain:
(Dampak Positif) yaitu memudahkan kita untuk mendapatkan informasi atau mempermudah promosi aksi sosial yang akan kita lakukan, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan, sebagai sumber penghasilan dan lain sebagainya.
(Dampak Negatif) yaitu kita dapat mengalami kecanduan gadget, menjadi korban tindakan kejahatan seperti penipuan online, pelecehan hingga pornogrofi. Selain itu, penggunaan berlebih dapat mengganggu kesehatan seperti akibat terlalu sering melihat layar smartphone.
Berdasarkan fakta di atas, maka kita jangan sampai menjadikan media sosial sebagai alat untuk merenggangkan ikatan dan silaturahmi antar sesama. Gunakanlah media sosial dengan bijak dan cerdas dengan tujuan yang positif. Media sosial sebaiknya kita gunakan untuk hal-hal bermanfaat seperti membagikan pesan perdamaian, menambah wawasan dan lain sebagainya.
Kategori
Dapatkan Informasi Terbaru
Subscribe dengan menggunakan emailmu agar di kemudian hari kami bisa menginformasikan sesuatu kepadamu dengan mudah!