Muhammad Firdaus Sofyan | Peserta Lomba 1st Anniversary Duta Damai Kaltim
Indonesia memiliki 34 provinsi dengan keanekaragaman budaya yang tersebar di seluruh penjuru nusantara dari sabang sampai merauke. Jika kita berpikir secara rasional, Indonesia nampaknya akan sulit bersatu, namun pada kenyataannya bangsa ini dapat hidup berdampingan satu sama lain dalam payung Bhinneka Tunggal Ika.

Lalu bagaimana peran pemuda di tengah-tengah pembangunan Indonesia? Sukarno meyakini bahwa  sepuluh orang pemuda memiliki kemampuan untuk mengguncangkan dunia, tapi mengapa kita masih ragu untuk memberikan kontribusi kepada Bumi Pertiwi? Apabila generasi milenial mampu bersatu untuk mencapai tujuan bersama, sudah tentu impian yang dicita-citakan akan segera terwujud; cepat atau lambat.

Dalam perjalanan mencapai kemerdekaan, negeri kita telah menyimpan banyak rekaman sejarah tentang peran pemuda dalam membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Gerakan Budi Utomo dan Sumpah Pemuda merupakan bukti nyata kekuatan generasi muda saat bertekad untuk mencapai tujuan yang sama, yakni kemerdekaan. Dengan kata lain, tinta emas sejarah selalu melukiskan bayang-bayang pemuda dalam menginisiasi sebuah perubahan besar menuju arah yang lebih baik.

Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia adalah sebuah hal yang sangat penting serta tidak bisa ditawar lagi. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai pemuda yang memiliki semangat nasionalisme untuk selalu menjaganya. Gotong royong merupakan salah satu upaya bersama yang dapat kita lakukan untuk menanamkan benih-benih cinta tanah air agar selalu melekat dalam sanubari bangsa Indonesia.

Ketentraman, perdamaian dan keamanan hanya dapat diwujudkan melalui tindakan nyata di masyarakat. Namun ada saja oknum-oknum tertentu yang berupaya untuk memecah belah persatuan Indonesia. Contoh sederhana yakni maraknya penyebaran informasi hoax, konten SARA dan propaganda yang berpotensi mengganggu keharmonisan di tengah-tengah masyarakat.

Keinginan untuk menjaga persatuan Indonesia dapat kita wujudkan apabila pemuda mampu menjadi pelopor perubahan yakni dengan memulai tindakan positif dari diri kita masing-masing. Karena tanpa adanya keteladanan, upaya pembangunan bangsa akan terhambat dan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.