-
Ignasius Ryan Gamas | Peserta Lomba 1st Anniversary Duta Damai Kaltim
Berbicara masalah pemuda, merupakan salah satu permasalahan kompleks yang ada pada saat ini, terutama dalam hal menyangkut pembangunan manusia dan pembangunan negara.
Definisi pemuda memiliki berbagai macam versi, berdasarkan kategori umur, menurut WHO usia pemuda dimulai dari 18-35 tahun. Adapula definisi menurut kondisi perkembangan pemuda mulai dari kondisi fisik sampai pada kondisi psikis dan emosional.
Dari zaman kemerdekaan sampai pada zaman reformasi sekarang, peran pemuda juga memiliki posisi sentral dan posisi strategis. Pola pikir dan pola gerak para pemuda memiliki kekuatan perubahan tersendiri terhadap kondisi yang ada.
Peran pemuda angkatan 1928 yang mempelopori lahirnya sumpah pemuda dan juga lambang persatuan nasional serta angkatan 1945 sebagai pelopor perjuangan kemerdekaan Indonesia kemudian yang terakhir adalah peran pemuda angkatan 1998 dengan tindakannya mempelopori lahirnya era reformasi sekarang ini.
Secara geografis, Indonesia memiliki 17.504 pulau dan memiliki jumlah penduduk sekitar 265 juta jiwa, kemudian berdasarkan data Badan Pusat Statistik periode Maret 2018, saat ini diperkirakan ada sekitar 63 juta lebih populasi pemuda yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan jumlah yang sangat signifikan seperti ini, peran pemuda memiliki pengaruh dominan dari segala sisi termasuk pembangunan sumber daya manusia dan juga pembangunan negara.
Merujuk pada jumlah populasi pemuda tersebut, partisipasi pemuda sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa. Pemuda yang berkualitas akan menopang percepatan pembangunan manusia dalam hal ini peningkatan mutu pendidikan yang produktif dan inovatif demi mendukung kemajuan tumpah darah Indonesia. Berbicara kemajuan suatu negara, pasti memiliki beberapa tolak ukur, salah satunya adalah kondusifitas nasional.
Pemuda juga memiliki peran penting dalam hal tersebut, berkaitan dalam menjaga kondusifitas negara, terkhusus dalam menjaga persatuan Indonesia. Dengan jumlah pemuda yang sangat signifikan dan juga terbagi dalam berbagai kelompok suku, agama, ras dan antar golongan, pemuda harus mampu menjadi pelopor persatuan nasional.
Pemuda merupakan komponen yang paling banyak beraktivitas dalam kehidupan sosial di segala bidang, harus mampu memberikan sebuah pembelajaran terhadap makna dari persatuan Indonesia. Perbedaan latar belakang agama, suku, ras dan antar golongan harus mampu dijembatani oleh para pemuda-pemudi Indonesia. Para pemuda juga harus mampu berpikir bijak dan kritis dalam mengatasi atau mengambil segala bentuk keputusan yang ada ditengah-tengah masyarakat, sehingga pada nantinya setiap keputusan yang diambil dapat menjadi jalan tengah bagi seluruh komponen bangsa.
Salah satu cara atau peran pemuda yang dapat diambil demi menjaga persatuan dan kesatuan indonesia adalah dengan memulai dari lingkungan terkecil, seperti lingkungan tempat tinggal. Para pemuda harus mulai menghimpun, menganalisa, dan mencari solusi dari segala bentuk permasalahan yang ada di masyarakat yakni dengan meningkatnya faktor-faktor pemecah belah kerukunan, seperti mampu memberikan dan menjelaskan secara detail mengenai informasi atau berita yang beredar di masyarakat sesuai dengan fakta yang ada.
Pemuda juga harus memulai bersosialisasi dan berinteraksi tanpa memandang perbedaan yang ada, seperti memulai peran serta secara aktif dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan bersama. Para pemuda harus mampu mengorganisir berbagai macam kegiatan positif yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, seperti mengadakan kegiatan gotong royong, sampai pada kegiatan siskamling rutin dimasyarakat. Tujuan yang didapat daripada kegiatan sosial seperti ini adalah, setiap individu masyarakat yang mungkin dulunya tidak saling mengenal bahkan tidak saling bertegur sapa, akhirnya mampu membaur menjadi satu, sebagai anak bangsa yang peduli dengan keadaan sekitar. Salah satu kunci dari persatuan dan kesatuan bangsa adalah adanya hubungan emosional yang terbangun erat di masyarakat tanpa melihat perbedaaan yang ada, sehingga pada nantinya setiap permasalahan yang timbul dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.
Peran pemuda juga sangat peting pada tataran kaum intelektual, para pemuda-pemudi yang sedang melanjutkan pendidikan terutama di tingkatan perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar untuk memajukan bangsa. Peran pemuda dalam hal ini kaum intelektual yaitu mahasiswa/mahasiswi harus mampu menjadi agent of change di masyarakat. Transformasi ilmu dan teori yang didapat melalui jalur pendidikan formal harus mampu dilaksanakan pada tingkatan sosial masyarakat. Sehingga adanya keseimbangan atau adanya kesatuan teori dan praktek di segala lapisan; mahasiswa/mahasiswi dengan ilmu serta teorinya dapat mempraktekkan bersama di lingkungan terdekat tentang apa yang telah mereka pelajari. Sebagai contoh, mahasiswa/mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di jurusan ilmu hukum, harus mampu menjelaskan tentang Undang-Undang yang berkaitan dengan ITE, sehingga pada nantinya masyarakat akan lebih berhati-hati dalam mencerna dan membagikan berita, karena informasi-informasi yang ada di jejaring media sosial belum tentu teruji kebenarannya sehingga dapat menjadi salah satu faktor pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada akhirnya, peran pemuda dalam menjaga persatuan Indonesia merupakan peran sentral. Dengan jumlah pemuda yang sangat besar dan dilatarbelakangi berbagai macam suku, agama, ras dan antar golongan, para pemuda harus mampu menjadi pelopor dalam menjaga kerukunan dan persatuan. Para pemuda harus mampu menghilangkan ego pribadi maupun fanatisme sempit dalam membangun bangsa. Karena negara yang kuat adalah negara yang memiliki pemuda-pemudi produktif dan inovatif dalam membangun bangsa. Mari pemuda-pemudi Indonesia, bangun dan bangkitlah, keluarlah dari zona nyaman kita demi kemajuan bangsa dan negara. Saatnya kita mampu membuktikan bahwa pemuda-pemudi Indonesia dapat bersatu dan dapat membanggakan Indonesia dengan prestasi cemerlang disegala bidang.
Sebagai penutup, bapak proklamator kita Bung Karno pernah berkata “Hai pemuda-pemudi Indonesia, berapa jumlahmu? Jawablah : “Kami Hanya Satu!”. Tetaplah bersatu pemuda-pemudi Indonesia, tetaplah menjadi pelopor dalam menjaga persatuan bangsa. Semoga setiap warung-warung kopi dipingir jalan selalu ramai dengan canda, tawa dan diskusi-diskusi kalian demi kesejahteraan bersama.
Kategori
Dapatkan Informasi Terbaru
Subscribe dengan menggunakan emailmu agar di kemudian hari kami bisa menginformasikan sesuatu kepadamu dengan mudah!