-
Melany Putri Bella Cristina | Peserta 1st Anniversary Duta Damai Kaltim
Hoax merupakan hal yang tak asing lagi bagi kaum milenial. Keberadaan hoax sendiri menjadi kontroversi yang tak berkesudahan di tengah-tengah arus pembangunan bangsa dan negara. Persebaran hoax hingga detik ini sudah tak terkendali, ditambah dengan kehadiran globalisasi yang secara tidak langsung memfasilitasi hoax untuk bisa tersebar secara luas di tengah kehidupan masyarakat.
Menurut Werme (2016) hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi dengan tujuan untuk menyesatkan orang lain dan memiliki orientasi atau agenda politik. Artinya, hoax dapat digunakan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa hoax itu nyata adanya dan telah menjadi hal yang mainstream (biasa). Namun kemunculannya berdampak besar bagi kehidupan, oleh sebab itu hoax menjadi tantangan serta ancaman bagi kedaulatan sebuah bangsa dan negara.
Hoax merupakan alat efektif, karena objek yang menjadi target adalah ketidaktahuan dan emosi (psikis) manusia. Kemajuan IPTEK mempermudah dan memperluas ruang gerak hoax dalam mencapai tujuannya untuk menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan dan perpecahan (disintegrasi). Secara tidak langsung, hoax berpotensi menyebabkan terjadinya konflik dan pertikaian yang berujung pada retaknya hubungan masyarakat. Hal ini dikarenakan kepalsuan dari hoax itu sendiri, kemudian diolah sedemikian rupa untuk memprovokasi pola pikir serta perspektif publik. Kerugian yang ditimbulkan tak terhitung nilainya sebab perpecahan akibat hoax adalah mimpi buruk bagi sebuah bangsa. Sebab kedaulatan dan kesejahteraan adalah cita-cita mutlak yang diharapkan oleh warga negara di belahan dunia manapun. Kini, hoax menjadi tantangan besar bagi publik internasional karena berpotensi merusak kerukunan dan mampu menciptakan permusuhan satu sama lain, oleh sebab itu problematika hoax hari ini dialami oleh seluruh negara tanpa terkecuali.
Indonesia termasuk negara yang rawan akan serangan hoax. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan tidak meratanya persebaran fasilitas serta akses pendidikan menyebabkan bangsa kita menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan hoax. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara multikultur dan multietnis dengan kekayaan budaya serta latar belakang. Dimana perbedaan menjadi bahan bakar utama dari hoax itu sendiri. Sebab, perbedaan pola pikir dan perspektif akan mempengaruhi tindakan individu atau kelompok dalam merespon informasi yang dia terima. Apabila masing-masing pihak berpegang teguh pada apa yang ia anggap benar tanpa memperhatikan sudut pandang lain, maka hal ini dapat memicu terjadinya konflik.
Melihat realitas serta dinamika hoax yang terjadi di Indonesia, kita sebagai sebuah bangsa harus bangkit dari ketidaksadaran dan sikap acuh akan ancaman yang ada. Kita harus menyadari bahwa hoax, perlahan tapi pasti telah mengakibatkan perpecahan bangsa pada hari ini dan dimasa yang akan datang. Indonesia sebagai negara berkembang juga mengalami perlambatan pembangunan nasional akibat hoax yang terjadi disekitar kita. Oleh karenanya sebagai generasi muda kita harus memahami dengan baik, bahwa potensi hoax sebagai ancaman besar bagi kemajuan Indonesia merupakan hal yang nyata.
Ciri-ciri hoax yang harus kita ketahui yaitu (1) Menggunakan judul yang provokatif dan sensasional (2) Berasal dari situs atau sumber yang tidak terverifikasi (3) Isu yang diangkat menyebabkan kecemasan, kebencian dan permusuhan (4) Berisi pesan yang menyudutkan suatu pihak (5) Dan adanya instruksi atau dorongan untuk membagikan informasi tersebut. Berdasarkan ciri-ciri di atas kita dituntut untuk lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi, terlebih ketika ingin membagikannya kepada orang lain.
Pada hakikatnya, tindakan yang harus dilakukan seluruh komponen bangsa Indonesia untuk menolak dan menghindari hoax sudah tercantum di dalam nilai-nilai Pancasila. Apabila seseorang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa maka ia tidak akan melakukan perbuatan jahat dengan membuat atau menyebarkan informasi palsu. Bangsa yang memahami makna toleransi tentunya akan memandang perbedaan sebagai sebuah anugerah dan tidak menjadikannya alasan untuk memicu perselisihan, namun seharusnya menghadirkan rasa saling menghargai, menghormati serta mencintai satu sama lain. Masyarakat yang mengetahui cita-cita para pendiri bangsa tentu akan berusaha untuk mengindari segala tindakan yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan.
Kategori
Dapatkan Informasi Terbaru
Subscribe dengan menggunakan emailmu agar di kemudian hari kami bisa menginformasikan sesuatu kepadamu dengan mudah!