Aniendya Chairuningtyas | Peserta Lomba 1st Anniversary Duta Damai Kaltim

Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan 5 poin yang harus menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga mengandung nilai fundamental yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan serta demokrasi yang diharapkan mampu membangun kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai inilah yang sepatutnya diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat.

Penerapan nilai-nilai Pancasila sejak dini sangatlah penting sebagai upaya kita bersama untuk mewujudkan perdamaian sekaligus menjaga persatuan. Peran generasi milenial dalam menyebarkan konsep-konsep luhur dalam Pancasila akan memberikan dampak positif pada perjalananan pendidikan nasionalisme di Indonesia. Sehingga, di masa yang akan datang, Pancasila diharapkan dapat menjadi pandangan hidup masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, baik muda maupun tua.     

Pemanfaatan teknologi untuk mensosialisasikan rasa cinta tanah air dapat memperluas jangkauan pesan hingga ke pelosok negeri. Upaya tersebut mampu mengurangi dampak negatif dari globalisasi seperti memudarnya sikap patriotisme generasi muda, menurunnya tingkat simpati serta kepedulian terhadap masa depan bangsa.

Teknologi informasi yang ada hari ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, dikhawatirkan akan kembali menyeret masyarakat kita dalam jeratan hoax dan propaganda seperti kasus Ratna Sarumpaet beberapa waktu yang lalu.

Menurut survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Oktober 2016, 80% atau sekitar 25 juta pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang berusia 25-29 tahun dan sekitar 72 % pengguna berusia 30 sampai 34 tahun. Dari pemaparan data tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa generasi milenial menjadi kelompok dengan pengguna internet terbanyak apabila dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Oleh karenanya, upaya menyebarluaskan ide-ide Pancasila melalui dunia maya sudah sepatutnya dikelola oleh generasi milenial. Selain kreatif, mereka (anak muda) lebih mudah menyerap informasi dan juga memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi konten yang menarik.